PRONUSANTARA.COM - Sidang Isbat adalah proses penentuan awal bulan Hijriyah yang digunakan dalam kalender Islam.
Sidang ini diadakan setiap tahun oleh para ahli astronomi dan ulama Islam di negara-negara yang mengadopsi kalender Hijriyah.
Tujuan dari Sidang Isbat adalah untuk menentukan kapan awal bulan Hijriyah dimulai, yang sangat penting dalam menentukan jadwal ibadah Islam.
Seperti puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Proses penentuan awal bulan Hijriyah didasarkan pada pengamatan hilal atau bulan sabit yang muncul setelah matahari terbenam pada malam tertentu.
Baca Juga: Sidang Isbat Awal Ramadhan 22 Maret 2023! Ini 21 Titik Rukyatul Hilal di Sumatera Barat
Para ahli astronomi akan melakukan pengamatan terhadap hilal dengan menggunakan alat-alat khusus seperti teleskop dan kamera digital.
Kemudian, hasil pengamatan ini akan dianalisis dan dibandingkan dengan data astronomi yang ada untuk menentukan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
Setelah proses analisis dilakukan, para ulama Islam akan memutuskan apakah awal bulan Hijriyah sudah dimulai atau belum.
Jika hilal terlihat, maka awal bulan Hijriyah akan ditetapkan pada malam tersebut.
Namun, jika hilal tidak terlihat, maka Sidang Isbat akan dilanjutkan pada malam berikutnya.
Sidang Isbat biasanya diadakan di negara-negara Islam pada malam ke-29 bulan Dzulhijjah atau malam ke-30 bulan Sya'ban.
Di Indonesia, Sidang Isbat diadakan di Jakarta dan dihadiri oleh para ulama Islam dan perwakilan dari Kementerian Agama serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Meskipun Sidang Isbat dilakukan secara resmi oleh para ahli astronomi dan ulama Islam, namun masyarakat Islam juga dapat memantau pengamatan hilal dengan cara melihat langsung ke langit pada malam tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk keterlibatan masyarakat dalam penentuan awal bulan Hijriyah.