PRONUSANTARA.COM - Tradisi Ramadhan di Gorontalo memiliki ciri khas tersendiri dan dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat.
Berikut beberapa tradisi Ramadan yang umum dilakukan:
Membuat makanan khas berbuka puasa: Salah satu makanan khas yang umum dihidangkan saat berbuka puasa di Gorontalo.
Adalah bubur sagu dengan ikan asap atau biasa disebut bubur piti. Selain itu, ada juga makanan khas lain seperti lemang (nasi ketan kukus dalam bambu), kue bangkit, dan aneka makanan lainnya.
Baca Juga: Kue Onde-Onde, Cemilan Berbahan Ketan yang Enak Disantap Kala Berbuka Puasa
Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman: Masjid Raya Baiturrahman di Gorontalo menjadi tempat yang sangat ramai selama bulan Ramadan.
Banyak orang yang datang untuk beribadah tarawih di sini, baik dari Gorontalo maupun dari luar daerah.
Menjaga malam lailatul qadar: Malam lailatul qadar memiliki makna yang sangat penting dalam agama Islam.
Di Gorontalo, banyak umat Muslim yang memanfaatkan malam ini untuk beribadah dan memperbanyak amalan kebaikan.
Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Baiturrahman: Seperti halnya tarawih, Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi tempat yang sangat ramai saat shalat Idul Fitri.
Selain itu, ada juga tradisi bersilaturahmi antar keluarga dan kerabat saat Idul Fitri dengan berkunjung ke rumah-rumah dan memberikan maaf-maafan.
Baca Juga: 5 Sinetron Religi Indonesia yang Pernah Tayang saat Puasa Ramadhan: Bikin Hati Tersentuh!
Zakat dan sedekah: Selama bulan Ramadan, umat Muslim di Gorontalo juga meningkatkan amal ibadahnya dengan memberikan zakat dan sedekah kepada orang yang membutuhkan. Hal ini menjadi bagian dari kegiatan sosial yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Itulah beberapa tradisi Ramadhan yang umum dilakukan di Gorontalo.