PRONUSANTARA.COM - Pada tanggal 26 Maret 1812, kota Caracas di Venezuela diguncang oleh gempa bumi dahsyat yang merusak bangunan-bangunan dan menewaskan sekitar 20.000 orang.
Peristiwa ini dikenal sebagai Gempa Bumi Caracas tahun 1812 dan merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah Venezuela.
Gempa bumi terjadi pada pukul 4:37 pagi dan memiliki kekuatan sekitar 7,7 skala Richter. Gempa bumi tersebut berlangsung selama beberapa menit dan menimbulkan kerusakan yang parah di seluruh kota Caracas dan sekitarnya.
Bangunan-bangunan roboh dan menimpa penduduk yang tidak berdaya, sementara tanah bergerak dan terbuka, menghancurkan jalan-jalan dan memunculkan celah besar di tanah.
Baca Juga: 7 Hewan yang Dapat Merasakan Gempa Bumi, Indikator Alami untuk Pencegahan Bencana Alam
Pusat gempa bumi terletak sekitar 5 kilometer di sebelah barat daya kota Caracas. Kota ini pada saat itu merupakan pusat ekonomi dan politik Venezuela dan memiliki populasi sekitar 40.000 jiwa.
Karena itu, gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan mengubah wajah kota selamanya.
Sejumlah bangunan terkenal di Caracas, termasuk Gereja Santa Teresa dan Katedral Caracas, hancur akibat gempa bumi tersebut.
Banyak orang yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan dan tidak bisa diselamatkan. Para korban yang selamat harus tinggal di tenda-tenda darurat selama beberapa minggu dan bahkan bulan setelah bencana tersebut.
Gempa bumi Caracas tahun 1812 juga menyebabkan gelombang tsunami di Pantai Vargas, yang merusak sejumlah desa di sepanjang pantai.
Tsunami ini menyebabkan lebih banyak kerusakan dan menambah jumlah korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Peristiwa ini sangat berdampak pada sejarah Venezuela. Gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan yang sangat besar pada bangunan-bangunan bersejarah dan seni, serta menghancurkan sebagian besar catatan sejarah kota Caracas.
Baca Juga: Tumbuhan yang Bisa Merasakan Gempa Bumi, Satu Diantaranya Tumbuh Liar di Indonesia
Banyak orang yang kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan akibat bencana tersebut, yang pada gilirannya memengaruhi ekonomi Venezuela selama beberapa dekade.
